Cara Membeli Rumah di Perumahan – Selain di area pemukiman biasa, hunian di kawasan perumahan sering menjadi incaran banyak orang. Alasan memilih tinggal di perumahan biasanya dikaitkan dengan tatanan rumah yang lebih teratur, serta tingkat keamanan dan kebersihan yang lebih baik.
Namun, sebagai pembeli yang bijak, ada beberapa faktor penting yang perlu Anda pertimbangkan saat berkeinginan untuk membeli rumah di perumahan. Apa saja yang harus diperhatikan?
Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita lihat beberapa kelebihan dari membeli rumah di perumahan.
- Kelebihan Membeli Rumah di Kawasan Perumahan
- Fasilitas dan Infrastruktur di Perumahan Lebih Komprehensif
- 12 Langkah untuk Membeli Rumah di Area Perumahan
- 1. Teliti Lokasi
- 2. Kunjungi Kantor Penjualan
- 3. Pahami Status Kepemilikan Rumah
- 4. Bandingkan Harga dan Fasilitas
- 5. Manfaatkan Masa Garansi dari Developer
- 6. Tunda Renovasi selama 6 Bulan Pertama
- 7. Memahami Opsi Pembayaran dan Skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
- 8. Konfirmasi Ketersediaan untuk Dihuni
- 9. Evaluasi Denah dan Desain Rumah
- 10. Cermati Aspek Keamanan dan Lingkungan
- 11. Mengatur Dokumen yang Dibutuhkan
- 12. Menyiapkan Anggaran untuk Perlengkapan Interior
- Kesimpulan
Kelebihan Membeli Rumah di Kawasan Perumahan
Ada beberapa kelebihan yang bisa Anda nikmati jika memutuskan untuk membeli rumah di area perumahan. Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan keluarga Anda, berbagai fasilitas tambahan yang biasanya tersedia di kawasan perumahan bisa sangat menguntungkan.
Berikut adalah beberapa kelebihan yang bisa menjadi pertimbangan Anda:
Tingkat keamanan di perumahan umumnya lebih baik, didukung oleh keberadaan petugas keamanan yang selalu siap.
Infrastruktur lengkap dan memadai, termasuk sistem drainase, jaringan listrik, dan lain-lain.
Fasilitas pendukung juga tersedia, seperti taman bermain, kolam renang, tempat ibadah, dan lain-lain.
Tata letak di perumahan biasanya lebih estetik dan terorganisir.
Karena akses dibatasi, suasana lingkungan menjadi lebih damai dan menyenangkan.
Sebagian besar developer berkolaborasi dengan bank untuk menawarkan opsi pembiayaan rumah.
Fasilitas dan Infrastruktur di Perumahan Lebih Komprehensif
Menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 11/2008 mengenai Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman, developer diwajibkan untuk menyediakan 30% dari total lahan sebagai fasilitas pendukung. Jadi, Anda tidak perlu khawatir mengenai infrastruktur dan fasilitas saat memilih untuk membeli rumah di perumahan.
Memilih untuk membeli rumah di perumahan dapat menjadi opsi yang cerdas untuk meningkatkan kualitas hidup Anda, terutama jika Anda memiliki anak. Lingkungan yang kondusif sangat penting untuk perkembangan mereka. Jika Anda sedang mencari rumah di kawasan perumahan dengan harga di bawah Rp500 juta, ada beberapa pilihan yang bisa Anda pertimbangkan.
12 Langkah untuk Membeli Rumah di Area Perumahan
Setelah memahami kelebihan dari membeli rumah di perumahan, apakah Anda siap untuk memahami langkah-langkah dalam prosesnya? Menemukan dan membeli rumah di perumahan bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana. Jika tidak hati-hati, Anda bisa membuat kesalahan yang membebani.
Berikut adalah 12 langkah yang bisa Anda ikuti jika berencana untuk membeli rumah di perumahan:
1. Teliti Lokasi
Sebelum memutuskan untuk membeli rumah di sebuah perumahan, penting untuk meneliti lokasi dengan seksama. Anda bisa melakukannya secara online atau mengunjungi lokasi secara langsung. Buatlah perbandingan, penilaian, dan analisis singkat berdasarkan tipe rumah yang Anda inginkan. Pertimbangkan juga faktor seperti lokasi, akses transportasi, risiko banjir, akses ke air bersih, dan fasilitas lainnya.
2. Kunjungi Kantor Penjualan
Ketika Anda serius untuk membeli, datangilah kantor penjualan untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang rumah yang akan Anda beli. Selanjutnya, minta petugas penjualan untuk mengantarkan Anda melihat rumah yang menjadi pilihan. Jika memungkinkan, gunakan kesempatan ini untuk berbicara dengan tetangga atau petugas keamanan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
3. Pahami Status Kepemilikan Rumah
Ada dua jenis status rumah: siap huni dan indent. Jika statusnya siap huni, Anda bisa melihat kondisi rumah secara langsung. Tetapi sebagian besar perumahan menawarkan rumah dengan status indent, di mana Anda hanya bisa memilih lokasi melalui peta situs dan menunggu 8-24 bulan untuk proses pembangunannya.
4. Bandingkan Harga dan Fasilitas
Pastikan Anda telah memeriksa harga rumah. Biasanya, harga sudah termasuk PPN 10%, biaya Akta Jual Beli (AJB), dan biaya Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Selain itu, pastikan juga apakah fasilitas yang disediakan sesuai dengan harga yang Anda bayar. Beberapa perumahan menyediakan taman bermain, tempat ibadah, dan area komersial.
5. Manfaatkan Masa Garansi dari Developer
Keuntungan lain dari membeli rumah di perumahan adalah adanya masa garansi. Setelah serah terima, Anda biasanya akan mendapatkan masa garansi atau periode pemeliharaan selama 3-6 bulan. Selama periode ini, Anda bisa mengajukan keluhan dan meminta perbaikan gratis untuk kerusakan seperti kebocoran atau retakan dinding.
6. Tunda Renovasi selama 6 Bulan Pertama
Agar dapat memanfaatkan masa garansi, disarankan untuk tidak melakukan renovasi atau perubahan besar pada rumah selama 6 bulan pertama atau selama periode garansi masih berlaku. Dengan demikian, jika terjadi masalah, Anda bisa mengklaim perbaikan tanpa biaya dengan mudah.
7. Memahami Opsi Pembayaran dan Skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Sebelum memutuskan untuk membeli rumah di perumahan melalui KPR, penting untuk mengerti skema dan proses yang terkait. Anda dapat menggunakan simulasi kalkulator KPR yang tersedia di jsbcrealty.co.id untuk mengetahui besarnya cicilan bulanan dan kisaran harga rumah yang sesuai dengan budget Anda.
Tahapan umum pembayaran saat membeli rumah di perumahan meliputi :
Membayarkan booking fee atau Nomor Urut Pemesanan (NUP) untuk menjamin pilihan lokasi dan rumah Anda. Dana ini tidak dapat dikembalikan jika KPR Anda ditolak oleh bank.
Menyelesaikan pembayaran uang muka atau DP. Aturan pemerintah mengharuskan DP minimal sebesar 5% dari total harga rumah. Untuk rumah bersubsidi, DP bisa dimulai dari 0%. DP yang lebih besar akan mengurangi beban cicilan KPR dan meningkatkan peluang mendapatkan KPR.
Selama menunggu persetujuan KPR, Anda akan diminta menandatangani beberapa dokumen, seperti Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah dan Bangunan (PPJBTB), atau perjanjian lainnya yang berlaku untuk rumah yang akan dibeli.
Setelah KPR disetujui, biasanya antara 10-30 hari setelah DP, proses akad kredit akan dilakukan sebagai awal dari KPR. Cicilan bulanan akan dimulai pada bulan berikutnya.
8. Konfirmasi Ketersediaan untuk Dihuni
Pastikan Anda mengetahui kapan rumah siap untuk dihuni. Biasanya ada periode waktu antara akad kredit dan serah terima rumah, yaitu sekitar 1-2 bulan. Manfaatkan waktu ini untuk mengurusi instalasi utilitas seperti listrik, telepon, dan air, serta pembersihan rumah.
9. Evaluasi Denah dan Desain Rumah
Sebelum transaksi pembelian, pastikan Anda memiliki denah atau masterplan dari rumah yang akan dibeli. Denah ini harus disesuaikan dengan kebutuhan keluarga Anda. Pertimbangkan juga faktor-faktor seperti posisi rumah di kompleks, jarak ke fasilitas publik, arah mata angin, dan tata letak lahan.
Periksa apakah desain dan tata letak rumah sudah sesuai dengan preferensi Anda, serta apakah memungkinkan untuk melakukan renovasi di masa mendatang.
10. Cermati Aspek Keamanan dan Lingkungan
Rumah dalam cluster biasanya lebih aman karena keberadaan satpam. Jika Anda memiliki anak-anak, pertimbangkan juga jarak ke fasilitas seperti taman bermain atau kolam renang. Jika Anda menginginkan Tata Cara Membeli Rumah di Perumahan lingkungan yang lebih hijau, pertimbangkan untuk membeli rumah di perumahan yang dekat dengan taman atau area hijau lainnya.
11. Mengatur Dokumen yang Dibutuhkan
Mengurus dokumen legal adalah salah satu langkah krusial dalam proses pembelian rumah di perumahan. Anda biasanya akan menerima Akta Jual Beli (AJB) dan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) saat melakukan transaksi. Jika memungkinkan, Anda juga bisa mengonversi SHGB menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM), yang menawarkan keamanan legal yang lebih tinggi dan berlaku sepanjang hayat.
Selain itu, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) juga perlu Anda perhatikan. Cek apakah IMB Anda mencakup hanya rumah Anda atau seluruh kompleks perumahan.
IMB ini juga menjadi syarat dalam proses KPR. Jika Anda membeli rumah yang sebelumnya telah ditempati, pastikan untuk meminta bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan tagihan lainnya untuk menghindari komplikasi di masa depan.
12. Menyiapkan Anggaran untuk Perlengkapan Interior
Tata Cara Membeli Rumah di Perumahan – Ketika membeli rumah di perumahan, biasanya kondisi rumah masih kosong dan belum dilengkapi dengan perabotan. Oleh karena itu, Anda akan membutuhkan dana tambahan untuk membeli perabotan dan aksesoris interior. Fokuslah pada perabotan yang esensial seperti meja makan, lemari, peralatan dapur, dan tempat tidur sebelum mulai menempati rumah. Jika anggaran memungkinkan, Anda bisa menambahkan dekorasi sesuai dengan selera Anda.
Itulah langkah-langkah komprehensif untuk membeli rumah di perumahan. Apakah Anda sudah mengimplementasikannya? Jika Anda berencana untuk membeli rumah di perumahan dalam waktu dekat, semoga informasi ini bisa membantu Anda dalam memastikan proses pembelian berjalan lancar dan Anda mendapatkan hunian yang ideal.
Kesimpulan
Membeli rumah di perumahan adalah sebuah keputusan besar yang memerlukan perencanaan dan kehati-hatian. Mulai dari melakukan survei lokasi, memahami skema pembayaran dan KPR, hingga mengurus dokumen legal, setiap langkah memiliki pentingnya sendiri.
Jangan lupa untuk juga menyiapkan anggaran tambahan untuk perabotan dan dekorasi interior rumah Anda. Dengan memahami dan mengikuti langkah-langkah yang telah dijabarkan, Anda akan lebih siap dan percaya diri dalam mengeksekusi keputusan pembelian rumah Anda. Semoga panduan ini dapat membantu Anda dalam mencapai tujuan memiliki hunian yang ideal.