Cara Beli Rumah untuk Disewakan – Membeli properti untuk disewakan dapat menjadi strategi investasi yang menjanjikan. Selain potensi kenaikan nilai properti, rumah yang disewakan juga bisa menjadi sumber pemasukan bulanan atau bahkan untuk membayar cicilan kredit properti tersebut. Untuk memaksimalkan keuntungan, ada beberapa langkah penting yang perlu Anda ikuti.

- Melakukan Studi Pasar
- Memperhitungkan Fasilitas Penunjang di Sekitar Lokasi
- Memilih Metode Pembayaran, Tunai atau Kredit
- Menentukan Lokasi yang Menjanjikan
- Konsultasikan dengan Ahli
- Berunding Soal Harga
- Pahami Lingkungan Sekitar
- Pilih Model Bisnis yang Sesuai
- Pertimbangkan Potensi Jangka Panjang Wilayah
- Pertimbangkan Biaya Iuran Bulanan
- Opsi-Opsi Bisnis Properti Sewa
- Kesimpulan
Melakukan Studi Pasar
Sebelum memutuskan untuk membeli properti, sangat krusial untuk melakukan studi pasar. Mengapa? Agar Anda memahami kondisi pasar properti di wilayah yang menjadi target Anda, yang nantinya akan membantu dalam menentukan harga penawaran. Anda bisa melakukan studi ini secara online atau dengan mengunjungi lokasi secara langsung.
Evaluasi area yang memiliki potensi tinggi, seperti dekat dengan kantor, kampus, atau area industri. Untuk informasi lebih lanjut tentang lokasi-lokasi menarik, Anda bisa mengunjungi AreaInsider Rumah.com. Jika Anda berminat memiliki properti di area dengan harga di bawah Rp 500 jutaan, seperti di Sawangan, Anda bisa mengecek opsi yang tersedia.
Memperhitungkan Fasilitas Penunjang di Sekitar Lokasi
Fasilitas penunjang di sekitar lokasi sangat penting dan bukan hanya sebagai tempat tinggal semata. Fasilitas ini meliputi fasilitas umum dan sosial, yang akan mempengaruhi kualitas hidup Anda sehari-hari. Beberapa fasilitas yang perlu diperhatikan antara lain adalah rumah sakit, pasar, sekolah, dan pusat perbelanjaan. Jika area tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas ini dan sudah cukup ramai, maka itu menjadi indikasi bahwa kawasan tersebut cocok untuk investasi properti.
Memilih Metode Pembayaran, Tunai atau Kredit
Setelah menemukan properti yang sesuai, langkah berikutnya adalah menentukan cara pembayaran. Anda memiliki dua opsi: pembelian secara tunai atau melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Jika memilih KPR, pastikan untuk menghitung rasio antara potensi pendapatan sewa dan cicilan bulanan. Jika Anda memiliki dana tersedia, pembelian tunai bisa menjadi opsi yang lebih menguntungkan karena Anda terbebas dari cicilan.
Menentukan Lokasi yang Menjanjikan
Ketajaman dalam mengidentifikasi peluang merupakan hal yang penting dan harus didukung dengan data dan informasi yang memadai mengenai lokasi target. Menurut New Legacy Homes, ada lima faktor yang perlu diperhatikan saat mencari lokasi yang prospektif: kedekatan dengan pusat pendidikan, ketersediaan transportasi, karakteristik lingkungan, potensi kenaikan nilai properti, serta keberadaan fasilitas penunjang.
Jika properti yang Anda incar memenuhi kelima faktor di atas, maka lokasi tersebut sangat berpotensi sebagai investasi properti yang menguntungkan.
Konsultasikan dengan Ahli
Jika Anda baru menginjakkan kaki di bisnis properti, memiliki modal saja tidak cukup. Anda perlu mengumpulkan informasi dan pengetahuan sebelum memulai. Konsultasikan rencana Anda dengan orang-orang yang berpengalaman di bidang ini, seperti pakar keuangan untuk mengatur aliran kas, notaris untuk urusan legal, atau orang lain yang berpengalaman dalam bisnis properti.
Berunding Soal Harga
Negosiasi harga merupakan bagian yang umum dalam proses pembelian. Dalam konteks membeli rumah untuk disewakan, mendapatkan harga yang lebih rendah tentu saja lebih menguntungkan. Pertimbangkan juga aspek-aspek lain seperti biaya renovasi, iuran pemeliharaan, dan lain-lain. Beberapa tip dalam bernegosiasi termasuk bertanya apa yang Anda perlu tahu, mengetahui harga pasar terlebih dahulu, dan tidak tergesa-gesa dalam membuat keputusan.
Pahami Lingkungan Sekitar
Memahami kondisi lingkungan adalah esensial, karena akan mempengaruhi kenyamanan dan interaksi sosial para penyewa. Jika lingkungan kurang nyaman, ini bisa berdampak negatif pada bisnis Anda. Tanyakan juga kepada penjual mengenai norma-norma atau aturan yang berlaku di lingkungan tersebut. Misalnya, ada batas waktu untuk aktivitas pembangunan atau ada iuran warga.
Pilih Model Bisnis yang Sesuai
Ada berbagai tipe bisnis sewa rumah yang bisa Anda pilih, dari kos-kosan hingga kontrakan petak, sewa harian/bulanan, atau bahkan ruang usaha. Pilihlah model yang paling sesuai dengan kondisi bangunan dan lokasinya. Jika properti Anda dekat dengan area kampus, maka target market Anda kemungkinan adalah mahasiswa. Mengenali calon penyewa di area tersebut sangat krusial.
Pertimbangkan Potensi Jangka Panjang Wilayah
Memandang investasi properti dari perspektif jangka panjang adalah penting. Ini termasuk mempertimbangkan potensi pengembangan wilayah. Jika Anda membeli dari developer atau agen properti, Anda bisa menanyakan rencana pengembangan wilayah di masa depan. Biasanya, mereka memiliki informasi lebih banyak. Selain itu, cermati apakah ada proyek-proyek infrastruktur besar yang akan dibangun, seperti tol atau gedung perkantoran. Jika ada, wilayah tersebut berpotensi menjadi semakin menguntungkan untuk investasi properti.
Pertimbangkan Biaya Iuran Bulanan
Sebagai pemilik properti, Anda diharapkan untuk memberikan kontribusi bulanan untuk perawatan lingkungan. Ini biasanya mencakup iuran untuk keamanan, kebersihan, dana RT, dan biaya lainnya, terutama jika Anda memiliki apartemen. Dalam bisnis sewa-menyewa, biaya ini seringkali ditanggung oleh penyewa. Oleh karena itu, sebagai pemilik, Anda perlu mempertimbangkan kemampuan finansial penyewa dalam membayar iuran ini. Jika biaya iuran di lokasi Anda tinggi, pertimbangkan dampaknya terhadap keputusan penyewa untuk tinggal.
Baca Juga : Cara Membeli Rumah di Perumahan
Opsi-Opsi Bisnis Properti Sewa
Setelah memutuskan untuk membeli rumah sebagai investasi, Anda bisa memilih berbagai jenis bisnis sewa-menyewa yang potensial menguntungkan. Berikut beberapa pilihannya:
a) Kontrakan
Anda memiliki rumah kosong? Mengapa tidak menjadikannya sebagai kontrakan? Anda bisa memilih antara model kontrakan petakan atau menyewakan rumah secara utuh. Misalnya, jika Anda memecah rumah menjadi 5 unit kontrakan dengan harga sewa Rp1 juta per unit, Anda bisa mendapatkan Rp5 juta per bulan atau Rp60 juta per tahun. Jika Anda memilih menyewakan seluruh rumah, dengan tarif Rp40 juta per tahun, Anda bisa mendapatkan pendapatan tahunan sekaligus.
b) Kios atau Toko
Pembelian properti di pinggir jalan bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Anda bisa membagi rumah menjadi beberapa kios. Contoh, jika Anda membagi rumah menjadi 3 kios dengan tarif Rp2 juta per kios per bulan, Anda bisa mendapatkan Rp6 juta per bulan atau Rp72 juta per tahun.
c) Kosan
Bisnis kosan merupakan pilihan yang sudah umum. Di sini, rumah dipecah menjadi beberapa kamar yang disewakan. Sebagai ilustrasi, jika rumah dibagi menjadi 5 kamar dengan tarif Rp1 juta per bulan per kamar, Anda bisa mendapatkan pendapatan Rp5 juta per bulan atau Rp60 juta per tahun. Tentu saja, Anda harus menyediakan fasilitas yang memadai untuk menarik penyewa.

Kesimpulan
Membeli rumah untuk disewakan bisa menjadi investasi yang menguntungkan jika dilakukan dengan perencanaan yang matang. Beberapa langkah penting yang harus dipertimbangkan meliputi penelitian pasar untuk memahami nilai properti di lokasi yang diinginkan, mempertimbangkan fasilitas pendukung, memilih skema pembelian yang sesuai, hingga mengetahui biaya iuran bulanan.
Jenis bisnis sewa properti yang bisa dipilih pun beragam, dari kontrakan, kios, hingga kosan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri. Dengan pemahaman dan persiapan yang baik, investasi properti Anda berpotensi memberikan keuntungan yang menjanjikan.